Friday, August 15, 2008

Finatikisme dan Ekstrimisme

Finatikisme dan ekstrimisme seringkali dirujuk kepada gerakan yang bercorak keislaman terutama untuk memperlihatkan tindakan mereka yang tidak bertolak ansur dengan kelompok lain terutama melibatkan persoalan dasar keislaman. Apakah finatikisme dan ekstrimisme dalam bentuk ini sesuatu yang dicela oleh Islam?. Al-Qardhowi telah memberikan ruang lingkup ekstrimisme adalah dalam bentuk:

i. finatik terhadap sesuatu pendapat dan menolak pendapat yang lain
ii. memaksa orang lain mengikut apa yang tidak diiltizamkan oleh Allah
iii. mempraktik hukum bukan pada tempatnya
iv. sikap kasar dan keras
v. terjerumus dalam mengkafirkan orang Islam lain.

Manakala Abd Rahman al-Maidani telah memberikan definisi ekstrimisme sebagai “melampaui batas-batas hukum Allah dengan meluaskan wazan agama yang telah ditetapkan dengan batas-batas hukum tersebut”. Golongan sekularis pula mendifinasikan ekstrimisme sebagai “mempraktikkan ajaran agama dan seruan ke arah perlaksanaan syariat Islam dalam semua bidang”(Majalah Pengasuh, Nov.-Dis.,1999). Kesimpulannya, sekirannya seseorang itu melaksanakan cara hidup Islam bukanlah termasuk di dalam kelompok ekstrimisme agama mengikut pandangan ulama Islam tetapi ia dikelompokkan sebagai ekstrimisme agama kalau mengikut pandangan golongan sekularis.

Apa yang ditentang oleh Islam menurut Yusof al-Qardhowi ialah sikap finatik kepada diri, kelompok atau parti. Finatik kepada diri ialah dengan menolak pendapat orang lain, finatik kepada mazhab sampai memaksumkan mazhab atau imam mereka dan finatik kepada kelompok atau parti dengan tidak memperdulikan kebatilan kelompok atau kebenaran kelompok lain. Islam menurut al-Qardhowi mengharuskan bersifat adil kepada orang yang dicintai atau kepada orang yang tidak dicintai. Janganlah kemarahan membuatkan ia keluar daripada kebenaran atau kecintaan menjerumuskan kepada kebatilan. Akhlak untuk keluar dari finatikisme ini adalah dengan melihat kepada perkataan bukannya melihat kepada siapa yang memperkatakan serta berani mengkritik (Lihat Yusof al-Qardhowi, Fiqhul Iktilaf, 1995). Finatikisme lazimnya akan melebarkan lagi pepecahan ummah apabila ketaksuban kepada kepada sesuatu kelompok membawa terhemburnya tuduhan dan cercaan kepada pihak lain.

No comments:

PEMBAHARUAN SISTEM PENDIDIKAN TRADISIONAL ISLAM DAN GERAKAN ISLAMISASI ILMU

PEMBAHARUAN SISTEM PENDIDIKAN  TRADISIONAL ISLAM DAN GERAKAN ISLAMISASI ILMU                    Oleh Prof Madya Dr. Abdul Halim Ram...